This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 17 Januari 2013

Naik Gunung Turun Gunung… Demi Cinta!

Naik Gunung Turun Gunung …Lu kira kaga’ cape? Itulah bunyi kata – kata  yang biasa anggota Mapala  sering katakan. Mungkin makna dari tulisan itu sekadar ingin mempertanyakan, “Mengapa kita tidak pernah kapok melakukan kegiatan itu?”
Walaupun sudah jelas bakal menguras tenaga, bikin kita lapar, bikin kita kepanasan dan kedinginan, bahkan bisa bikin kita hipotermi, pokokke bikin kita ngaplek, tapi kita tidak pernah jera. Ini adalah pertanyaan untuk diri kita sendiri!
Kalau ada orang yang mempertanyakan hal tersebut, mungkin akan mengundang beragam jawaban, seperti entah itu karena hobi, mencari kepuasan batin, karena melambangkan kegagahan, killing time, atau pelarian.

MOUNTAINEERING

I.PENDAHULUAN
Aktivitas mendaki gunung akhir-akhir ini nampaknya bukan lagi merupakan suatu kegiatan yang langka, artinya tidak lagi hanya dilakukan oleh orang tertentu (yang menamakan diri sebagai kelompok Pencinta Alam, Penjelajah Alam dan semacamnya). Melainkan telah dilakukan oleh orang-orang dari kalangan umum. Namun demiukian bukanlah berarti kita bisa menganggap bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas mendaki gunung, menjaadi bidang ketrampilan yang mudah dan tidak memiliki dasar pengetahuan teoritis. Didalam pendakian suatu gunung banyak hal-hal yang harus kita ketahui (sebagai seorang pencinta alam) yang berupa : aturan-aturan pendakian, perlengkapan pendakian, persiapan, cara-cara yang baik,

Navigasi Darat

Pengetahuan medan dan peta kompas diberikan sebagai penunjang dalam melaksanakan kegiatan di alam bebas. Pengetahuan ini mutlak diketahui oleh search rescue unit.
Dalam tulisan ini penyajiannya diberikan dalam 4 bagian, yaitu :
1. 4-6 angka grid pada peta dan simbol peta.
2. Pengetahuan bentuk dan nama kenampakan alam dan hubungannya dalam gambar di peta.
3. Bagaimana meletakan peta yang sesuai, mengambil bearing dengan sudut deviasinya, menentukan posisi dengan cross bearing.
4. Merencanakan rute; menentukan jarak dan waktu tempuh melalui peta.
1. Menentukan Posisi dan Simbol di Peta
1.1. Menentukan Posisi
Penunjukan posisi pada peta dengan 4-6 angka;

BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS

TIK BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS :
1. Mengertahui tumbuhan yang dapat dijadikan makanan, suber air, obat-obatan, tempat     perlindungan, sarana memasak dan membuat api
2. Mengetahui tumbuhan-tumbuhan yang berbahaya atau beracun
3. Mengetahui manfaat hewan sebagai sumber makanan
4. mengetahai hewan-hewan yang berbahaya
Bahan Materi
·          Cara hidup di alam bebas dengan memanfaatkan pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis.
·          Pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis di alam bebas.
·          Manfaat tumbuhan, yaitu : dapat dikomsumsi sebagai makanan, sumber air minum,

Tips Waterprooff


TIPS WATERPROFF Untuk Tenda, Poncho, Ransel, & Sleeping Bag
Sering kali kita dikecewakan oleh peralatan kita seperti tenda, poncho, ransel, dan sleeping bag. Pasalnya peralatan tersebut baru saja kita beli dan setelah dua sampai tiga kali kita pakai, peralatan tersebut sudah kehilangan anti airnya. Nah, berangkat dari pengalaman tersebut kami ingin membagi ilmu. Bagaimana caranya mengembalikan anti air tersebut.
Jurus Pertama
Sediakan 100 gram tawas (aulin), 200 gram loodacetat. Masing-masing dilarutkan dalam 1,5 liter air dan didiamkan selama 12 jam.

TEKNIK SURVIVAL HUTAN


Teknik survival adalah bagian dari THAB yang mempunyai pokok bahasan :
  1. PERSIAPAN PERJALANAN DAN KESEHATAN PERJALANAN.
  2. BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS.
  3. PIONEERING, meliputi :  navigasi, mountaineering, tali temali/jerat, pengetahuan medan, bivak, mencari air, membuat api, komunikasi lapangan, membaca jejak, manaksir jarak dan ketinggian.
Namun penerapannya dipengaruhi oleh faktor-faktor :
  1. Subyektif (jasmani rohani).
  2. Proses pelaksanaannya.
  3. Obyektif (kondisi lingkungan/medan).
  4. Faktor pendukung (sarana danprasarana kegiatan).
Definisi umum :